Minggu, 10 Januari 2010


Kala Senja Di Waduk Cipancuh Desa Situraja

Selasa, 08 Desember 2009

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) tahun ini kecamatan gantar mendapatkan dana BLM dari porsi APBD Kab Indramayu dan APBN dari pemerintah pusat dengan total nilai BLM sebesar Rp.1.000.000.000,- yang akan di pergunakan untuk Sarana prasarana pembangunan desa sekecamatan Gantar senilai Rp.750.000.000,- dan Rp.250.000.000,- untuk kegiatan Simpan Pinjam kelompok Perempuan di wilayah kecamatan gantar. tahap demi tahap telah terselesaikan untuk sampai pada tahap pencairan atau penyaluran dana BLM ini membutuh kan persiapan yang matang terlebih lagi prorgam ini merupakan program yang perdana di kecamatan gantar yang baru berdiri ini. namun dengan kerja keras dan kemauan yang kuat serta dukungan pemuh dari masyarakat gantar.
berikut nama desa dan usulan desa dalam perengkingani program PNPM-MP ini :

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI PERDESAAN
KECAMATAN GANTAR KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN ANGGARAN 2009




















MAD PRIORITAS USULAN
REKAPITULASI USULAN BERDASARKAN RANKING



/ DIMENSI
L P RTM P / C
1 GANTAR MCK 4 unit / P= 3 m L = 2 m Blok Gabel, Salam, Plasah, pesayangan 157 172 197 P
2 GANTAR Perkerasan jalan P = 644 L = 3 m Blok pasayangan 350 400 450 C
3 MEKARJAYA Perkerasan jalan P = 1080 P = 3 m Cipakuhurip-jatimulya 500 500 600 P
4 MEKARJAYA Posyandu 1 unit /P=6m L=4m Blok Balir I 291 291 349 C
5 SANCA Pemb. Gedung TK 1 unit / P=7m L=9 m Blok Balai Desa 116 60 105 P
6 SANCA TPT P=1246 mxL=0,25mxt=1,32m Ds III Jengjing-pd suka 3331 418 2249 C
7 BANTARWARU Sarana Air Bersih 1 unit/ 4,5m x 4m, 4 unit /1,5mx1,5m Walahar I, II 1400 1200 1560 P
8 BANTARWARU TPT P=259mxL=0,4mxt=0,9m Blok Sukatani 1700 1500 1920 C
9 SITURAJA Perkerasan jalan P = 1012 m L= 2.5 m Rt13 Rw 05 /III 560 570 678 P
10 SITURAJA Sarana Air Bersih 3 unit / 1,5mx1,5m Rt 01/01,Rt 06/02, Rt 07/03 320 350 402 C
11 BALERAJA Posyandu 1 unit / P=7m L=9 m Blok cadasngampar P
12 BALERAJA Sarana Air Bersih 2 unit / 1,5mx1,5m Blok Pasirmuncang,naringgul C











PJOK Fasilitator Kecamatan

























Dede Subandi
SUKMADI.M.D, SH / R.ASEP SAEPUDIN, ST





NIP.196107061986031014

















Minggu, 15 November 2009



Sejarah putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah bernama Raden Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, dalam tapa baratanya di kaki Gunung Sumbing mendapat wangsit.

"Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah disana, berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah disana". Demikianlah bunyi wangsit itu.

R. Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh-tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari Palembang yang mengajarkan Kanuragan dengan 24 muridnya.

Pedukuhan tersebut berkembang dan diberi nama "Darma Ayu" oleh R. Wiralodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan tkesaktiannya "Nyi Endang Darma", serta dapat diartikan "Kewajiaban Yang Utama" atau "Tugas Suci".

Pedukuhan Cimanuk yang diberi nama "Darma Ayu" yang kemudian berubah menjadi "Indramayu", setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan berdirinya oleh R. Wiralodra pada hari Jum'at Kliwon tanggal 1 Muharram 934H atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527. Titimangsa tersebut resmi sebagai Hari Jadi Indramayu.

Setelah 1527, Daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi :

Propinsi Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.

Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni.

Zaman pemerintahan Daenles (1806 - 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada masa ini berada dalam kekuasaan kerajaan Demak. Tahun 1546 menjadi bagian kesultanan Cirebon.

Tahun 1615 sebelah timur Sungai Cimanuk menjadi bagian keultanan Cirebon dan bagian baratnya ermasuk dalam wilayah kerajaan Mataram.

Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni. Zaman pemerintahan Daenles (1806 - 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada zaman kompeni menjadi ajang masuk pertempuran segitiga antara kompeni, Mataran dan Banten. Tahun 1706, Indramayu jatuh kedalam kekuasaan kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya dengan daerah-daerah lain, Indramayu mempunyai perjalanan yang sama berada dalam kekuasaan penjajahan.(*)

Sumber :denpatrol.com

Sabtu, 14 November 2009

Indonesia

Angka HDI Indonesia dari tahun ke tahun[2][3]

  1. tahun 1980 = 0.522
  2. tahun 1985 = 0.562
  3. tahun 1990 = 0.624
  4. tahun 1995 = 0.658
  5. tahun 2000 = 0.673
  6. tahun 2003 = 0.709
  7. tahun 2004 = 0.714
  8. tahun 2005 = 0.723
  9. tahun 2006 = 0.729
  10. tahun 2007 = 0.734


catatan : pada 18 December 2008 diluncurkan sistem penghitungan baru tehadap HDI dengan memasukan GDP PPP yang baru. Hal ini berakibat pada berubahnya angka HDI setiap negara dan rangkingnya terhadap dunia. Menurut daftar yang baru, HDI indonesia pada 2007 adalah = 0.734 [4]

Metodologi

trend IPM antara 1975 dan 2004
██ OECD ██ Europe and the CIS ██ Latin America and the Caribbean ██ East Asia ██ Arab States ██ South Asia ██ Sub-Saharan Africa

Pada umumnya untuk mengubah sebuah variabel awal, sebagai contoh x, kepada sebuah index bebas antara 0 dan 1 (yang memperbolehkan indeks yang berbeda untuk ditambahkan sebagai satu kesatuan), formual yang digunakan adalah sebagai berikut:

  • x-index = \frac{x - \min\left(x\right)} {\max\left(x\right)-\min\left(x\right)}

dimana \min\left(x\right) dan \max\left(x\right) adalah variabel angka maksimum dan minimum x yang dapat diperoleh.

IPM menggambarkan tiga indikator umum berikut:

  • Indeks Harapan Hidup = \frac{LE - 25} {85-25}
  • Indeks Pendidikan = \frac{2} {3} \times ALI + \frac{1} {3} \times GER
  • GDP Index = \frac{\log\left(GDPpc\right) - \log\left(100\right)} {\log\left(40000\right) - \log\left(100\right)}

LE: Life expectancy

ALR: Adult literacy rate

CGER: Combined gross enrollment ratio

GDPpc: GDP per capita at PPP in USD

UNDP telah menciptakan catatan teknis penghitungan IPM (lihat pranala dibawah).

Indeks Pembangunan Manusia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Peta dunia berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (2004).

██ tinggi
(0.800 - 1)
██ menengah
(0.500 - 0.799)
██ rendah
(0.300 - 0.499)
██ data tidak tersedia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup , melek huruf , pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju , negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.[1] Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel india Amartya Sen dan Mahbub ul Haq seorang ekonom pakistan dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics dan sejak itu dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan HDI tahunannya. Digambarkan sebagai "pengukuran vulgar" oleh Amartya Sen karena batasanya . indeks ini lebih fokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan, dan indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.

HDI mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:

Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan penilaian diatas.

Pengukuran alternatif lain adalah Human Poverty Index yang lebih berfokus kepada kemiskinan.

Hasil PNPM Mandiri Perdesaan

1. Memperluas kesempatan usaha dan membuka lapangan kerja baru

  • 62,5 juta Hari Orang Kerja (HOK) dihimpun melalui pekerjaan jangka pendek, yang melibatkan lebih dari 5,5 juta pekerja yang berasal dari masyarakat perdesaan dengan imbalan sesuai dengan harga setempat
  • Dibukanya usaha dan jasa transportasi oleh masyarakat maupun pihak lain menyusul terbangunnya jalan, jembatan dan dermaga baru yang dikerjakan masyarakat dengan dana PNPM Mandiri Perdeaan
  • Lebih dari 1,57 juta warga desa, pedagang dan pengusaha kecil/ rumahtangga lokal, turut mendapatkan pinjaman dan berpartisipasi dalam kegiatan simpan pinjam PNPM Mandiri Perdesaan

2. Dampak signifikan terhadap kenaikan belanja rumah tangga perdesaan –Hasil studi di kecamatan lokasi PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan adanya peningkatan belanja rumah tangga yang cukup besar dibanding kecamatan non-program. Selanjutnya, semakin lama sebuah kecamatan menerima bantuan program, maka semakin besar dampaknya terhadap peningkatan belanja rumah tangga perdesaan.

3. Sasaran program yang berpihak pada orang miskin dan kesetaraan jender –Berdasarkan berbagai studi dampak sosial dan ekonomi, PNPM Mandiri Perdesaan terbukti sukses dalam menentukan sasaran dan memberikan bantuan kepada kecamatan termiskin di Indonesia, dengan sasaran kelompok masyarakat miskin. Selain itu, PNPM Mandiri Perdesaan juga dinilai sukses memberdayakan kaum perempuan

4. Meningkatkan kapasitas, kinerja lokal dan kelembagaan –Pembentukan model perencanaan dan pembiayaan partisipatif

  • Masyarakat Indonesia di lebih dari 34.100 desa telah turut berpartisipasi dalam proses demokrasi, berpartisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan menyangkut alokasi dana bagi pembangunan publik di desa masing-masing
  • Sekitar 62% dari peserta yang hadir dalam musyawarah perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan kelompok masyarakat yang paling miskin di desanya, dan sekitar 70% tenaga kerja untuk kegiatan pembangunan sarana/ prasarana PNPM Mandiri Perdesaan berasal dari kelompok paling miskin
  • Partisipasi perempuan dalam berbagai pertemuan dan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan terus meningkat, berkisar antara 31-46%
  • Rata – rata swadaya masyarakat secara keseluruhan adalah 17% dan bervariasi di tiap provinsi.
  • Sebanyak 82% masyarakat lokal di lokasi PPK kini menyatakan telah memiliki kemampuan berorganisasi dan kapasitas diri berkat peningkatan kapasitas yang menyertai pelaksanan PPK. Sebanyak 72% Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di kecamatan lokasi PPK memiliki kinerja yang baik dan memadai, serta berpotensi untuk berkembang
  • Tingginya komitmen pemerintah dan kontribusi mencapai 40% dari kabupaten-kabupaten pada PPK II, PPK III, serta PNPM-PPK yang menyediakan dana bersama (matching grants) dan cost sharing untuk pelaksanaan program. Semua kabupaten di PPK III dan PNPM-PPK menyediakan dana dari anggaran daerah untuk pelaksanaan program
  • Akuntabilitas pemerintah dan peranan masyarakat madani lebih kuat. LSM dan jurnalis di provinsi PPK bertindak sebagai pengawas untuk memantau pelaksanaan PPK secara independen
  • Program telah membangun mekanisme yang memungkinkan ketegangan yang diredakan. Hal ini terbukti dari keberhasilan pelaksanaan program di lokasi konflik dan bencana

5. Rendahnya tingkat korupsi – Audit independen terhadap PPK yang dilaksanakan oleh Moores Rowland menemukan penyimpangan proyek desa ini kurang dari 1% dari total dana yang telah disalurkan. Pada kenyataannya, sejak digulirkan pada 1998 hingga saat ini, penyimpangan dana dalam program yang menjunjung semangat transparansi dan akuntabilitas ini sangat rendah, hanya sekitar 0,18% dari total dana yang telah disalurkan.

6. Meningkatkan akses ke pasar, pusat kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, dan sumber air bersih di lebih dari 56% desa termiskin di seluruh Indonesia. PNPM Mandiri Perdesaan (melalui PPK dan PNPm-PPK) telah mendanai lebih dari 171.466 kegiatan sarana/ prasarana perdesaan di lokasi program di seluruh Indonesia. Berikut ini adalah daftar investasi PNPM Mandiri Perdesaan melalui PPK dan PNPM-PPK:

  • 32.572 jalan dibangun atau ditingkatkan
  • 8.755 jembatan dibangun atau direkonstruksi
  • 10.510 sistem irigasi dibangun
  • 9.940 unit sarana air bersih dan 4.589 unit Mandi Cuci Kakus (MCK) dibangun
  • Untuk pendidikan, telah dibangun dan direnovasi sebanyak 6.411 sekolah; penyediaan alat dan materi penunjang belajar mengajar; diberikan lebih dari 117.270 beasiswa pendidikan untuk perorangan; dan mendanai 3.336 jenis kegiatan di bidang pendidikan lainnya
  • Untuk kesehatan, telah dibangun dan direnovasi sejumlah 3.611 unit sarana dan pos kesehatan; serta mendanai 968 jenis kegiatan di bidang kesehatan lainnya

7. Tingginya tingkat pengembalian investasi –-Menurut evaluasi ekonomi independen, bobot pengembalian investasi PNPM Mandiri Perdesaan berkisar antara 39-68%. Evaluasi lainnya menyebutkan, rata-rata EIRR untuk total kegiatan adalah 60,1%. Keuntungan yang paling dirasakan adalah terbentuknya kegiatan ekonomi baru melalui prasarana yang dibangun oleh PNPM Mandiri Perdesaan atau kapasitas produksi yang terbatas akhirnya dapat disalurkan ke pasar lokal.

8. Penghematan biaya dalam jumlah signifikan --Prasarana desa yang telah dibangun melalui metode PNPM Mandiri Perdesaan sangat hemat dalam pembiayaan. Rata – rata 56% lebih murah dari pekerjaan sejenis yang dibangun oleh pemerintah maupun kontraktor. Berdasarkan studi konsultan independen diketahui, 94% prasarana yang dibangun dinilai berkualitas baik dan sangat baik secara teknis.