Minggu, 10 Januari 2010
Selasa, 08 Desember 2009
berikut nama desa dan usulan desa dalam perengkingani program PNPM-MP ini :
| |||||||||||||||||||
KECAMATAN GANTAR KABUPATEN INDRAMAYU | |||||||||||||||||||
TAHUN ANGGARAN 2009 | |||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||
MAD PRIORITAS USULAN | |||||||||||||||||||
REKAPITULASI USULAN BERDASARKAN RANKING | |||||||||||||||||||
/ DIMENSI | L | P | RTM | P / C | |||||||||||||||
1 | GANTAR | MCK | 4 unit / P= 3 m L = 2 m | Blok Gabel, Salam, Plasah, pesayangan | 157 | 172 | 197 | P | |||||||||||
2 | GANTAR | Perkerasan jalan | P = 644 L = 3 m | Blok pasayangan | 350 | 400 | 450 | C | |||||||||||
3 | MEKARJAYA | Perkerasan jalan | P = 1080 P = 3 m | Cipakuhurip-jatimulya | 500 | 500 | 600 | P | |||||||||||
4 | MEKARJAYA | Posyandu | 1 unit /P=6m L=4m | Blok Balir I | 291 | 291 | 349 | C | |||||||||||
5 | SANCA | Pemb. Gedung TK | 1 unit / P=7m L=9 m | Blok Balai Desa | 116 | 60 | 105 | P | |||||||||||
6 | SANCA | TPT | P=1246 mxL=0,25mxt=1,32m | Ds III Jengjing-pd suka | 3331 | 418 | 2249 | C | |||||||||||
7 | BANTARWARU | Sarana Air Bersih | 1 unit/ 4,5m x 4m, 4 unit /1,5mx1,5m | Walahar I, II | 1400 | 1200 | 1560 | P | |||||||||||
8 | BANTARWARU | TPT | P=259mxL=0,4mxt=0,9m | Blok Sukatani | 1700 | 1500 | 1920 | C | |||||||||||
9 | SITURAJA | Perkerasan jalan | P = 1012 m L= 2.5 m | Rt13 Rw 05 /III | 560 | 570 | 678 | P | |||||||||||
10 | SITURAJA | Sarana Air Bersih | 3 unit / 1,5mx1,5m | Rt 01/01,Rt 06/02, Rt 07/03 | 320 | 350 | 402 | C | |||||||||||
11 | BALERAJA | Posyandu | 1 unit / P=7m L=9 m | Blok cadasngampar | P | ||||||||||||||
12 | BALERAJA | Sarana Air Bersih | 2 unit / 1,5mx1,5m | Blok Pasirmuncang,naringgul | C | ||||||||||||||
PJOK | Fasilitator Kecamatan | ||||||||||||||||||
Dede Subandi | SUKMADI.M.D, SH / R.ASEP SAEPUDIN, ST | ||||||||||||||||||
NIP.196107061986031014 | |||||||||||||||||||
Minggu, 15 November 2009
Sabtu, 14 November 2009
Indonesia
Angka HDI Indonesia dari tahun ke tahun[2][3]
- tahun 1980 = 0.522
- tahun 1985 = 0.562
- tahun 1990 = 0.624
- tahun 1995 = 0.658
- tahun 2000 = 0.673
- tahun 2003 = 0.709
- tahun 2004 = 0.714
- tahun 2005 = 0.723
- tahun 2006 = 0.729
- tahun 2007 = 0.734
catatan : pada 18 December 2008 diluncurkan sistem penghitungan baru tehadap HDI dengan memasukan GDP PPP yang baru. Hal ini berakibat pada berubahnya angka HDI setiap negara dan rangkingnya terhadap dunia. Menurut daftar yang baru, HDI indonesia pada 2007 adalah = 0.734 [4]
Metodologi
Pada umumnya untuk mengubah sebuah variabel awal, sebagai contoh x, kepada sebuah index bebas antara 0 dan 1 (yang memperbolehkan indeks yang berbeda untuk ditambahkan sebagai satu kesatuan), formual yang digunakan adalah sebagai berikut:
- x-index =
dimana dan adalah variabel angka maksimum dan minimum x yang dapat diperoleh.
IPM menggambarkan tiga indikator umum berikut:
- Indeks Harapan Hidup =
- Indeks Pendidikan =
- Angka melek huruf dewasa =
- Gross Enrollment Ratio (GER) =
- GDP Index =
LE: Life expectancy
ALR: Adult literacy rate
CGER: Combined gross enrollment ratio
GDPpc: GDP per capita at PPP in USD
UNDP telah menciptakan catatan teknis penghitungan IPM (lihat pranala dibawah).
Indeks Pembangunan Manusia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup , melek huruf , pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju , negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.[1] Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel india Amartya Sen dan Mahbub ul Haq seorang ekonom pakistan dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics dan sejak itu dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan HDI tahunannya. Digambarkan sebagai "pengukuran vulgar" oleh Amartya Sen karena batasanya . indeks ini lebih fokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan, dan indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.
HDI mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:
- hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran
- Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga).
- standard kehidupan yang layak diukur dengan GDP per kapita gross domestic product / produk domestik bruto dalam paritas kekuatan beli purchasing power parity dalam Dollar AS
Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan penilaian diatas.
Pengukuran alternatif lain adalah Human Poverty Index yang lebih berfokus kepada kemiskinan.
Hasil PNPM Mandiri Perdesaan
1. Memperluas kesempatan usaha dan membuka lapangan kerja baru
- 62,5 juta Hari Orang Kerja (HOK) dihimpun melalui pekerjaan jangka pendek, yang melibatkan lebih dari 5,5 juta pekerja yang berasal dari masyarakat perdesaan dengan imbalan sesuai dengan harga setempat
- Dibukanya usaha dan jasa transportasi oleh masyarakat maupun pihak lain menyusul terbangunnya jalan, jembatan dan dermaga baru yang dikerjakan masyarakat dengan dana PNPM Mandiri Perdeaan
- Lebih dari 1,57 juta warga desa, pedagang dan pengusaha kecil/ rumahtangga lokal, turut mendapatkan pinjaman dan berpartisipasi dalam kegiatan simpan pinjam PNPM Mandiri Perdesaan
2. Dampak signifikan terhadap kenaikan belanja rumah tangga perdesaan –Hasil studi di kecamatan lokasi PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan adanya peningkatan belanja rumah tangga yang cukup besar dibanding kecamatan non-program. Selanjutnya, semakin lama sebuah kecamatan menerima bantuan program, maka semakin besar dampaknya terhadap peningkatan belanja rumah tangga perdesaan.
3. Sasaran program yang berpihak pada orang miskin dan kesetaraan jender –Berdasarkan berbagai studi dampak sosial dan ekonomi, PNPM Mandiri Perdesaan terbukti sukses dalam menentukan sasaran dan memberikan bantuan kepada kecamatan termiskin di Indonesia, dengan sasaran kelompok masyarakat miskin. Selain itu, PNPM Mandiri Perdesaan juga dinilai sukses memberdayakan kaum perempuan
4. Meningkatkan kapasitas, kinerja lokal dan kelembagaan –Pembentukan model perencanaan dan pembiayaan partisipatif
- Masyarakat Indonesia di lebih dari 34.100 desa telah turut berpartisipasi dalam proses demokrasi, berpartisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan menyangkut alokasi dana bagi pembangunan publik di desa masing-masing
- Sekitar 62% dari peserta yang hadir dalam musyawarah perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan kelompok masyarakat yang paling miskin di desanya, dan sekitar 70% tenaga kerja untuk kegiatan pembangunan sarana/ prasarana PNPM Mandiri Perdesaan berasal dari kelompok paling miskin
- Partisipasi perempuan dalam berbagai pertemuan dan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan terus meningkat, berkisar antara 31-46%
- Rata – rata swadaya masyarakat secara keseluruhan adalah 17% dan bervariasi di tiap provinsi.
- Sebanyak 82% masyarakat lokal di lokasi PPK kini menyatakan telah memiliki kemampuan berorganisasi dan kapasitas diri berkat peningkatan kapasitas yang menyertai pelaksanan PPK. Sebanyak 72% Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di kecamatan lokasi PPK memiliki kinerja yang baik dan memadai, serta berpotensi untuk berkembang
- Tingginya komitmen pemerintah dan kontribusi mencapai 40% dari kabupaten-kabupaten pada PPK II, PPK III, serta PNPM-PPK yang menyediakan dana bersama (matching grants) dan cost sharing untuk pelaksanaan program. Semua kabupaten di PPK III dan PNPM-PPK menyediakan dana dari anggaran daerah untuk pelaksanaan program
- Akuntabilitas pemerintah dan peranan masyarakat madani lebih kuat. LSM dan jurnalis di provinsi PPK bertindak sebagai pengawas untuk memantau pelaksanaan PPK secara independen
- Program telah membangun mekanisme yang memungkinkan ketegangan yang diredakan. Hal ini terbukti dari keberhasilan pelaksanaan program di lokasi konflik dan bencana
5. Rendahnya tingkat korupsi – Audit independen terhadap PPK yang dilaksanakan oleh Moores Rowland menemukan penyimpangan proyek desa ini kurang dari 1% dari total dana yang telah disalurkan. Pada kenyataannya, sejak digulirkan pada 1998 hingga saat ini, penyimpangan dana dalam program yang menjunjung semangat transparansi dan akuntabilitas ini sangat rendah, hanya sekitar 0,18% dari total dana yang telah disalurkan.
6. Meningkatkan akses ke pasar, pusat kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, dan sumber air bersih di lebih dari 56% desa termiskin di seluruh Indonesia. PNPM Mandiri Perdesaan (melalui PPK dan PNPm-PPK) telah mendanai lebih dari 171.466 kegiatan sarana/ prasarana perdesaan di lokasi program di seluruh Indonesia. Berikut ini adalah daftar investasi PNPM Mandiri Perdesaan melalui PPK dan PNPM-PPK:
- 32.572 jalan dibangun atau ditingkatkan
- 8.755 jembatan dibangun atau direkonstruksi
- 10.510 sistem irigasi dibangun
- 9.940 unit sarana air bersih dan 4.589 unit Mandi Cuci Kakus (MCK) dibangun
- Untuk pendidikan, telah dibangun dan direnovasi sebanyak 6.411 sekolah; penyediaan alat dan materi penunjang belajar mengajar; diberikan lebih dari 117.270 beasiswa pendidikan untuk perorangan; dan mendanai 3.336 jenis kegiatan di bidang pendidikan lainnya
- Untuk kesehatan, telah dibangun dan direnovasi sejumlah 3.611 unit sarana dan pos kesehatan; serta mendanai 968 jenis kegiatan di bidang kesehatan lainnya
7. Tingginya tingkat pengembalian investasi –-Menurut evaluasi ekonomi independen, bobot pengembalian investasi PNPM Mandiri Perdesaan berkisar antara 39-68%. Evaluasi lainnya menyebutkan, rata-rata EIRR untuk total kegiatan adalah 60,1%. Keuntungan yang paling dirasakan adalah terbentuknya kegiatan ekonomi baru melalui prasarana yang dibangun oleh PNPM Mandiri Perdesaan atau kapasitas produksi yang terbatas akhirnya dapat disalurkan ke pasar lokal.
8. Penghematan biaya dalam jumlah signifikan --Prasarana desa yang telah dibangun melalui metode PNPM Mandiri Perdesaan sangat hemat dalam pembiayaan. Rata – rata 56% lebih murah dari pekerjaan sejenis yang dibangun oleh pemerintah maupun kontraktor. Berdasarkan studi konsultan independen diketahui, 94% prasarana yang dibangun dinilai berkualitas baik dan sangat baik secara teknis.